Di tulis oleh : @FithryOrenza ( Jak Solo)
18Januari 2013 , ini lah momment dimana saya merasa bahwa inilah Klimaks dari semuanya ibarat nya saya sudah mulai bangkit kemudian terjerembab lagi dengan sangat hebatnya betapa tidak malam ini beberapa jam yang lalu saya harus menerima kenyataan bahwa sesosok figur yang sangat saya kagumi Captain , pemain , idola, inspirator dan orang yang membuat saya mengenal Persija yaitu Anda “Bambang Pamungkas “ Harus melepas jersey kebanggaan anda jersey orange, jersey tim berlambang monas di dada yang saya tahu dengan pasti anda cintai dengan sepenuh hati.
Betapa teririsnya hati ini tak bisa berkata kata, bahkan hampir jemari ini tak mampu menari di atas sekumpulan huruf melihat seorang captain yang telah mendedikasikan 12 tahun karirnya di sebuah klub yang sangat di cintainya, tiba tiba dengan mudahnya tidak di hargai sebagai sebuah loyalitas. Beberapa waktu lalu saya sempat membaca artikel anda yang mengisyaratkan bahwa sikap anda adalah bentuk tanggung jawab anda sebagai seorang pemimpin , pemberi contoh dan penyalur aspirasi pemain kepada manajemen. Di situlah saya mengerti dan memahami bahwa anda berprinsip kuat untuk memperjuangkan hak sebagai pemain , bukan hanya hak anda saja tapi juga hak semua pemain.
Kini, seragam itu tak lagi
melekat di badanmu tak akan ada lagi nama Bambang P dengan nomor 20 di jersey lambang monas , yang saya tahu kontrak anda tidak di perpanjang karena anda mempertahankan prinsip anda thd tanggung jawab sebuah perjuangan pemenuhan hak. Konsistensi yang sangat luar biasa meskipun pahit rasanya *Respect
Seperti tersirat dalam tulisan anda “ Its not about love anymore , but its about Responsibility”
Anda adalah pribadi yang mengagumkan , anda adalah captain , pemimpin, pemberi semangat, inspirator dan panutan bagi pemain , di segani baik di lapangan maupun di luar lapangan, baik pemain junior dan senior dan bahkan baik kawan maupun lawan. Saya memang tidak mengenal dengan anda secara langsung, bahkan saya baru bertemu anda pertama kali adalah saat anda dan Persija bermain di Solo tahun 2010 lebih tepatnya di bandara, waktu itu saya memanggil anda dengan Om bepe ( karena rasa kagum saya , sampai skrg saya memanggil anda dengan sebutan om) . Anda juga lah yang mengenalkan saya dengan Persija Jakarta, Klub yang kemudian saya cintai hingga detik ini. Anda anda anda anda anda adalah the Great Captain who i have ever seen, “Ketika Jemari ku Menari”, Tulisan tulisan anda di website semakin menambah rasa kagum saya terhadap anda . Anda yang terlihat serius tapi humoris terlihat dari tulisan tulisan anda baik di website maupun di akun twitter, anda yang kritis terhadap suatu keadaan, anda yang selalu berpikiran positif terhadap berbagai hal dan anda yang selalu bisa menempatkan diri anda pada tempat yang tepat dimana anda harus berdiri.
Namun sekali lagi kini saya harus berbesar hati menerima kenyataan anggota tubuh macan itu akan pergi bahwa untuk sementara ini keringatmu tak akan melekat di jersey berlambang monas ini , Ban Captain tak kan lagi melingkar di lengan kirimu, Teriakan tepuk tanganmu takkan menggema untuk menyemangati pemain lain di sekelilingmu serta selebrasi mu yang khas dan gagah takkan terlihat di depan mata kami untuk berjuang di Lapangan bersama PERSIJA. Namun saya dan kami Jakmania selalu berharap dan yakin itu hanyalah waktu yang sementara, tidak dalam waktu yang lama karena anda akan kembali dengan segera dan membuat kami mengukir senyum itu kembali.
Dimanapun anda nanti dan dimanakah posisi anda, anda adalah anda “The Great Captain and Legend of Persija Jakarta “ selamanya you’re safe in our heart, Always!
Terimakasih Om Bepe for everything that you have dedicated to Persija, You’re still a legend no doubt !